Dokter spesialis gizi klinis, Eva Maria Christine mengatakan menunda waktu makan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan batu empedu.
Menunda waktu makan dan melipat gandakan porsi pada kesempatan berikutnya akan
membuat tubuh menjadi "bingung", akibatnya kerja sistem metabolisme
menjadi berantakan dan membuat gula darah naik.
"Tubuh jadi bingung akhirnya apa, gula darahnya malah naik. Karena
optimalnya tiap tiga jam ada hormon insulin yang dilepaskan oleh pankreas, ada
makanan masuk dia keluar, dia turunin gula darah," kata dr. Eva dalam
bincang-bincang "HaloTalks: Pendekatan Kesehatan Holistik untuk Indonesia
Sehat", Rabu.
"Kalau enggak ada makanan yang masuk apa yang terjadi? Insulinnya tetap
keluar, gula darahnya tetap turun akhirnya dia drop bisa pingsan," ujar
Rena melanjutkan.
Setelah tidak makan seharian, seseorang cenderung makan dengan porsi yang lebih
besar dari biasanya. Bahayanya, hal tersebut justru dapat memicu naiknya gula
darah lantaran insulin harus bekerja lebih keras dari sebelumnya saat perut
kosong.
"Insulinnya bingung udah lama enggak kerja tiba-tiba dikasih makan yang
banyak, akhirnya gula darahnya malah naik karena insulinnya kaget enggak biasa
konsumsi makanan sebanyak itu, malah hari kedua ketiga jadi hiperglikemik, gula
darahnya naik," kata dr. Eva.
Tak hanya menaikkan gula darah, menunda waktu makan juga dapat menyebabkan batu
empedu. Sebab saat kita makan, tubuh mengeluarkan asam empedu yang berfungsi
untuk membuat metabolisme lemak.
"Kalau enggak ada makanan gimana? Alaminya asam empedu tetap dibuat oleh
kantung empedu, kalau enggak ada makanan bisa jadi batu empedu, itu biasa kita
temukan pada orang yang puasa lama atau orang yang mengalami turun berat badan
drastis, itu karena dia suka skip-skip makan," ujar dr.
Eva.
Dia pun menyarankan agar makan secara teratur dengan tiga kali makan utama dan
dua kali snack buah.
"Makan itu harus seimbang dengan jadwal yang teratur, makan utama
dan snacking buah," kata dr. Eva.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar